Fahry Purnama: Gagas ‘Beasiswa Sampah’ Terbangkan Mimpi Anak Aceh Bersama Pesawat Kertas

Fahry Purnama, (Sumber:Instagram)

 

Fahry purnama kelahiran Banda Aceh ini, telah menorehkan banyak prestasi yang mentereng di kalangan aktivis socialnya. Berkat inspirasi Fahry menggagas ‘Beasiswa Sampah’ untuk anak-anak yang kurang mampu ke jenjang pendidikan. Kini gagasan tersebut bisa mengantarkan Fahry Purnama menjadi salah satu pemenang pemuda Inspiratif.

Acara kegiatan pemuda inspiratif  itu diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Banda Aceh dan Bukittinggi yang telah berakhir pada 15-16 September 2018.

Bersama komunitas Pesawat Kertas yang didirikan Fahry bersama dengan teman-teman dekatnya pada tahun 2017, Kini Fahry dan komunitas Pesawat Kertas sudah bisa menerbangkan mimpi anak-anak Aceh. Perjuangan Fahri selama ini teryata sudah mendapatkan apresiasi luar biasa dari pemerintah maupun lembaga sosial internasional.

Pemberian ‘Beasiswa Sampah’ ini merupakan program komunitas Pesawat Kertas Aceh sendiri. Program ini Secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menyumbangkan sampah kertas bekas yang telah mereka gunakan, dengan melalui gerakan sedekah sampah.

Sampah yang sudah terkumpul, akan diolah menjadi suatu produk-produk kreatif sebagian akan dijual. Hasil penjualan olahan sampah kertas ini dikumpulkan dan dijadikan sebagai ‘Beasiswa Sampah’.

Bantuan yang diberikan bertujuan supaya anak-anak yang kurang mampu bisa semangat bersekolah lagi dan bisa meraih mimpi sesuai dengan yang dicita-citakan. Pemberian ‘Beasiswa Sampah’ ini berupa sepatu, tas, baju atau terkadang pula pemberian sembako buat keluarganya.

Fahry Purnama mengatakan bahwa “Sebelum memberikan bantuan ‘Beasiswa Sampah’ para relawan dari Komunitas Pesawat Kertas sudah melakukan survey terlebih dahulu untuk menyalurkan ‘Beasiswa Sampah’ ini kepada yang membutuhkan.”

 

Pemberian ’Beasiswa Sampah’ kepada salah satu anak-anak di Banda Aceh bersama Komunitas Pesawat Kertas

 

“Dengan masyarakat ikut menyumbangkan sampah kertas, maka mereka telah ikut menjaga lingkungan dengan mengolah sampah  menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bisa menjadi amal buat mereka yang menyumbang.” ujar Fahry.

"Teryata masalah sampah kertas bisa begitu menjadi sebab seorang anak bisa tersenyum dan semangat bersekolah lagi.” tambah Fahry. Semua perjuangan selama ini karena semangat dari kerjasama Fahry dan komunitas Pesawat Kertas.

Kini gagasan Fahry pun bisa menghatarkan Fahry menjuarai Pemuda Inspiratif yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Selain itu, Fahry juga terpilih menjadi salah satu penerima Apresiasi SIA (SATU Indonesia Awards) Provinsi 2021 yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk dari total berjumlah 412 penerima Tingkat Provinsi.

Fahry pun pernah ditunjuk sebagai perwakilan pemuda satu-satunya dari Aceh yang berhak mengikuti local & international field traning di Spanyol. Kini perjuangan Fahry sudah mengharumkan Banda Aceh berkat prestasi yang sudah diraihnya. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Fahry dapatkan.

Dari sebuah akun sosialnya, Fahry bertekad untuk bisa membantu dan membangun daerah bersama dengan komunitas di sekitar tempat tinggalnya. Dengan banyaknya pemuda inspiratif di beberapa daerah, maka kita bisa bersemangat untuk bangkit bersama memajukan Indonesia.

 

Awal Gagasan ‘Beasiswa Sampah’

Gagasan ‘Beasiswa Sampah’ berawal dari banyaknya anak-anak kurang mampu di sekitar tempat tinggal Fahry yang sulit menempuh jenjang pendidikan, Fahri kemudian terpikir untuk membantu anak-anak tersebut.

Ketika Fahry berada dikampusnya “saya melihat banyak sekali sampah kertas yang ada di sekitar kampus. Kemudian, saya mengajak rekan saya dari universitas lain untuk ikut membuat program Beasiswa Sampah ini.” ujar Fahri yang merupakan alumni Universitas Syiah Kuala tersebut.

Ide inspiratif itu muncul karena melihat intensitas penggunaan kertas di masyarakat yang setiap tahunnya selalu meningkat. Akan tetapi sampah kertas yang dihasilkan itu tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Maka Fahry membuat komunitas sendiri bersama dengan teman-temannya, yang di berinama Pesawat Kertas, dan Fahry selaku founder Pesawat Kertas.

Fahry pun menceritakan awal mula dirinya tergerak untuk mendirikan komunitas Pesawat Kertas, “Nama Pesawat kertas punya filosofi sendiri yaitu dengan kertas bekas, kami bisa menerbangkan mimpi-mimpi anak negeri.”

 

Kebersamaan Fahry dengan Komunitas Pesawat Kertas, Sumber: Instagram Fahry Purnama

 

Kebersamaan dan kegembiraan terpancar sudah, berkat kerjasama tim komunitas Pesawat Kertas dan masyarakat sekitar. Kini pesawat Kertas bisa menerbangkan mimpi anak-anak Aceh.

 

Prestasi Yang Diraih

Ketika Fahry masih menginjak usia ke 24 tahun, diusianya yang sangat muda Fahry sudah mencapai puncak kesuksesan dan sudah banyak menorehkan prestasi yang membanggakan di kalangan aktivis sosialnya. "Semua ini tidak luput dari dukungan ke dua orang tua dan tempat-teman." Kata Fahry

Fahry pun tidak menyangka bisa ke titik itu, “sebuah titik yang bisa sebagai puncak dalam karier organisasi setelah sekian tahun mengabdikan diri di beberapa organisasi, sampai akhirnya bisa mewujudkan mimpi saya untuk mendirikan komunitas sendiri beserta teman-teman dekat saya dan mendapatkan sebuah penghargaan dari apa yang kami lakukan." Ungkap Fahry di akun instagramnya.

Prestasi yang diraih Fahry salah satunya yaitu menjadi pemenang putra Pemuda Inspiratif Banda Aceh pada tahun 2018. Kegiatan Pemuda Inspiratif yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Banda Aceh dan Bukittinggi telah berakhir pada 15-16 September 2018, melaluai gagasan ‘Beasiswa Sampah’ untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di sekitarnya yang sulit menempuh jenjang pendidikan.


Selain itu Fahry terpilih sebagai awardee (penerima penghargaan) Sustainable Development Goals Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan (SDG PIPE) Tahun 2019. Bersama sembilan pemuda lainnya dari Indonesia.

 

Penerima penghargaan Sustainable Development Goals Pemuda Indonesia Penggerak Perubahan (SDG PIPE) Tahun 2019, Sumber Fhto: Instagram Fahry Purnama.


Sebelum berangkat ke negeri Matador, ke-10 pemenang akan diberikan penghargaan saat ’Awarding Night’ sebagai acara puncak SDG PIPE Pada 28 Oktober 2019 selanjutnya mereka akan mendapatkan program Inkubasi dan monitoring bersama Campaign dan PIRAC Pada 29-31 Oktober 2019 di Jakarta, hingga akhirnya terbang ke Spanyol.


Fahry juga ditunjuk sebagai salah satu perwakilan Aceh, bahkan Sumatera. Yang berhak mengikuti local & International field traning di spanyol pada tanggal 1-18 November 2019.


Tahun 2021 Fahry pun terpilih juga sebagai penerima Apresiasi SIA( SATU Indonesia Awards) Provinsi 2021 PT Astra Internasional Tnk, dari total berjumlah 412 penerima Tingkat Provinsi. Dan masih banyak lagi prestasi Fahryyang tidak penulis sebutkan satu persatu di artikel ini.

 

Profile Millennials Fahry Purnama, prestasi yang sudah diraihnya, sumber: Instagram Fahry Purnama

 

Dari beberapa penghargaan-penghargaan yang Fahry dapatkan. Semoga bisa menginspirasi dan termotivasi kita khususnya kaum milennial, supaya kita jangan sampai malu atau ragu mengeluarkan ide-ide inspiratif untuk memberikan manfaat bagi diri pribadi serta lingkungan. Dengan kita aktif, berarti kita dapat memajukan daerah tempat kelahiran kita.

Sikap inspiratif Fahry ini merupakan salah satu langkah nyata bagi pemuda kelahiran Aceh ini, dalam membangkitkan Indonesia ke arah yang lebih baik.

 

Referensi 

https://aceh.tribunnews.com/2019/10/13/gagas-beasiswa-sampah-fahry-purnama-wakili-aceh-ke-ajang-kepemudaan-di-spanyol

https://www.jpnn.com/news/ide-beasiswa-sampah-bawa-fahri-purnama-wakili-banda-aceh

https://instagram.com/